Rabu, 17 April 2013

Bagaimanakah Bunglon Bermimikri ???

Allah SWT memang maha kuasa banyak sekali hal menarik di alam yang begitu ingin kita ketahui kebenarannya. Salah satunya adalah bagaimana makhluk Allah yang satu ini Bronchocela jubata alias bunglon bermimikri.

apa yang membuat warna kulit bunglon tersebut dapat berubah tentu saja kita ingin tahu.
Bunglon merupakan jenis reptil yang termasuk kedalam famili Agamidae, artinya bunglon masih sesuku dengan cicak terbang (Draco sp).
Bunglon memiliki ukuran tubuh sedang dan ekor yang panjang menjuntai, tubuh bunglon diselimuti gerigi yang terdiri dari banyak sisik pipih runcing namun lunak seperti kulit. Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, dan lentur, serta tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.


Di saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan.

Anggapan bahwa bunglon mengubah warna kulit mereka karena mengikuti lingkungan ternyata tidak disetujui oleh para ilmuwan, menurut mereka perubhan warna kulit bunglon disebabkan oleh suhu, cahaya, dan suasana hati bunglon.  Menurut kepala Fakultas biologi University of Texas Jonathan A. Campbell dan peneliti herpetologi atau studi amfibi dan reptil. Kecepatan kadal mengubah warnanya juga beragam. Namun, perubahan warna ini berada di bawah kondisi yang tepat dan berlangsung selama beberapa detik, Terkadang, saat perubahan suhu di lingkungan terjadi dengan sangat lambat, perubahan warna pada bunglon juga akan makin lambat. Ada lebih dari 100 jenis bunglon. Sebagian besar perubahan dari coklat sampai hijau kembali. Sebuah perubahan dapat terjadi dalam 20 detik.

 Pada dasarnya, kulit bunglon terdiri dari sel-sel khusus yang memiliki warna atau pigmen di dalamnya. Sel-sel ini terletak di lapisan bawah kulit luar bunglon. Lapisan-lapisan ini berisi sel yang terkait erat satu sama lain yang disebut chromatophores. Lapisan ini memantulkan cahaya dan dipenuhi melamin pigmen alami. Lapisan atas chromatophores memiliki pigmen merah atau kuning, sedang lapisan bawah memiliki pigmen biru atau putih.
Perubahan warna pada bunglon berawal bari ketika mata bunglon menangkap warna lingkungan sekitarnya, kemudian cahaya ini disalurkan ke bagian epitalamus. Selanjutnya, epitalamus akan mengolah rangsang yang masuk lalu menghantarkannya ke seluruh saraf tepi di semua permukaan kulit bunglon dan chromatophore akan menangkap pesan dari otak tersebut. Dengan begitu, chromatophore akan membesar atau mengecil. Membesar atau mengecilnya chromatophore akan mengakibatkan pigmen-pigmen bercampur dan akan membentuk warna yang menyerupai lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar