Allah SWT memang maha kuasa banyak sekali hal menarik di alam yang begitu ingin kita ketahui kebenarannya. Salah satunya adalah bagaimana makhluk Allah yang satu ini Bronchocela jubata alias bunglon bermimikri.
apa yang membuat warna kulit bunglon tersebut dapat berubah tentu saja kita ingin tahu.
Bunglon merupakan jenis reptil yang termasuk kedalam famili Agamidae, artinya bunglon masih sesuku dengan cicak terbang (Draco sp).
Bunglon memiliki ukuran tubuh sedang dan ekor yang panjang menjuntai, tubuh bunglon diselimuti gerigi yang terdiri dari banyak sisik pipih runcing namun lunak seperti kulit. Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar,
bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, dan lentur, serta
tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.
Di saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya
menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga
keberadaannya tersamarkan.
Anggapan bahwa bunglon mengubah warna kulit mereka karena mengikuti lingkungan ternyata tidak disetujui oleh para ilmuwan, menurut mereka perubhan warna kulit bunglon disebabkan oleh suhu, cahaya, dan suasana hati bunglon. Menurut kepala Fakultas biologi
University of Texas Jonathan A. Campbell dan peneliti herpetologi atau studi
amfibi dan reptil. Kecepatan kadal mengubah warnanya juga beragam. Namun,
perubahan warna ini berada di bawah kondisi yang tepat dan berlangsung selama
beberapa detik, Terkadang, saat perubahan suhu di lingkungan terjadi dengan
sangat lambat, perubahan warna pada bunglon juga akan makin lambat. Ada lebih
dari 100 jenis bunglon. Sebagian besar perubahan dari coklat sampai hijau
kembali. Sebuah perubahan dapat terjadi dalam 20 detik.
Pada dasarnya, kulit bunglon
terdiri dari sel-sel khusus yang memiliki warna atau pigmen di dalamnya. Sel-sel ini terletak
di lapisan bawah kulit luar bunglon. Lapisan-lapisan ini berisi sel yang
terkait erat satu sama lain yang disebut chromatophores. Lapisan ini
memantulkan cahaya dan dipenuhi melamin pigmen alami. Lapisan atas chromatophores
memiliki pigmen merah atau kuning, sedang lapisan bawah memiliki pigmen biru
atau putih.
Perubahan warna pada bunglon
berawal bari ketika mata bunglon menangkap warna lingkungan sekitarnya,
kemudian cahaya ini disalurkan ke bagian epitalamus. Selanjutnya, epitalamus
akan mengolah rangsang yang masuk lalu menghantarkannya ke seluruh saraf tepi
di semua permukaan kulit bunglon dan chromatophore akan menangkap pesan dari
otak tersebut. Dengan begitu, chromatophore akan membesar atau mengecil.
Membesar atau mengecilnya chromatophore akan mengakibatkan pigmen-pigmen
bercampur dan akan membentuk warna yang menyerupai lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar